Gedung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) adalah kelembagaan yang di bentuk oleh pemerintah untuk menjalankan fungsi-fungsi penyuluhan pertanian di tingkat Kecamatan. Eksistensi balai penyuluhan pertanian sangat di tentukan oleh kebijakan pemerintah, baik oleh pusat maupun daerah.
Menteri Pertanian (Mentan) pernah mengatakan bahwa fungsi BPP kostratani ada beberapa poin yang diantaranya: BPP sebagai pusat data dan informasi pertanian, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat jejaring kemitraan.
Dalam hal ini Eful selaku kontrol sosial mengatakan bahwa, gedung BPP yang proses pembangunannya dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana CV. Sinar Jaya dugaan kuat terindikasi menyimpang dari spesifikasi teknis.
Karena menurut Eful hal itu terlihat dari bentuk fisik pekerjaan yang terkesan tidak maksimal, alias asal jadi.
"Gedung BPP yang perkiraan baru seumuran jagung ini sudah terlihat kumuh dan tidak terlihat adanya perawatan bagi bangunan BPP tersebut, yang padahal anggaranya sangat pantastis lumayan besar yakni sekitar kurang lebih memakan biaya setengah miliar, "Ucap Epul
Seharusnya, Lanjut Eful, Proyek ini maksimal, karena melihat anggaran yang sangat fantastis, dengan nilai SPK hampir mencapai setengah miliar, yakni Rp. 493. 515. 920, 39,- akan tetapi ironis fakta tentang fisiknya nihil, "Jelas Eful, pada hari rabu (17/04/24).
Bangunan gedung BPP tersebut tepatnya terletak di samping Kantor Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
"Bisa kita lihat bersama bangunan gedung BPP yang belum lama di bangun ini, mulai dari dinding tembok yang retak, keramik lantai, pondasi yang terlihat amblas dan atap yang di lapisi sampah dedaunan serta banyaknya tumbuhan liar yang memenuhi rumah bibit namun tidak ada perawatan, itu karena di duga bangunan tersebut di bangun asal-asalan dan hanya dijadikan untuk ajang mencari keuntungan saja, namun tidak mementingkan kwalitas bangunannya, "Paparnya.
Terakhir Eful berharap agar tim audit atau pihak-pihak terkait wajib turun ke lokasi untuk cek langsung bangunan yang baru di bangun ini, karena itu menggunakan biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah, "Harapnya.
Sementara itu, Nasir (Kepala Dinas) Pertanian saat dikonfirmasi via WhatsApp nya tidak memberikan jawaban sampai pemberitaan ini diterbitkan.
(LP/Red)
Social Footer