Program bantuan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) yang digulirkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) pada Tahun 2021 kepada Kelompok Tani Bina Karya Desa Pasirgadung, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, diduga manfaatkan Program untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Pasalnya, Dana yang diterima oleh Kelompok Tani Bina Karya pada tahun 2021 lalu, yang seharusnya digunakan untuk membeli sapi guna meningkatkan produksi pertanian dengan cara memproduksi pupuk organik, akan tetapi sampai saat ini tahun 2024 tidak jelas manfaatnya bahkan satu ekor hewan pun tidak terlihat dikandangnya.
Hal ini disampaikan Saepul selaku anggota Ruang Jurnalis Nusantara (RJN) wadah profesi wartawan Kabupaten Pandeglang bahwa, dirinya telah melakukan Investigasi dan sudah melakukan pengecekan ke lokasi untuk memastikan kebenarannya.
"Saya bersama rekan-rekan lembaga dan media sudah melakukan investigasi dan terjun langsung ke lokasi (kandang) guna memastikan kebenarannya, disana kami tidak melihat sapi atau kerbau satu ekor pun, justru kami hanya melihat kandang yang sudah tidak terawat yang di penuhi oleh rumput." Ucap Saepul kepada media pada hari Jum'at (24/05/2024).
Selain itu, Lanjut Saepul, Kami juga sudah menanyakan hal ini ke beberapa warga setempat, dan menurut keterangan dari warga mereka tidak pernah melihat sapi/kerbau dari dulu tahun 2021 sampai sekarang tahun 2024." Katanya
Tak hanya itu, Saepul dan tim akan menelusuri lebih lanjut perihal tersebut, karena menurutnya program UPPO ini diduga ada kejanggalan.
"Dalam hal ini sudah jelas ada kejanggalan, untuk itu Kami akan terus telusuri, dan kami akan pertanyakan hal ini ke pihak Korlu dan dinas Pertanian, jangan-jangan di program ini ada konspirasi busuk, apabila benar terbukti, siapapun yang terlibat akan kami laporkan ke pihak terkait, karena ini dianggap telah merugikan uang negara." Tegasnya
Sementara, Aripin (Ketua) Kelompok Bina Karya dan Udin (PPL) Kecamatan Patia saat dikonfirmasi via WhatsApp nya pada hari Jum'at (24/05/2024) tidak memberikan jawaban apapun sampai pemberitaan ini diterbitkan.
(LP/Red)
Social Footer