Masyarakat kampung Jaura RT 04/ RW 02 Desa Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak, Banten, mengaku resah dengan maraknya kos - kosan yang berada di lingkungan wilayah mereka diduga dijadikan sebagai tempat bisnis esek-esek atau prostitusi terselubung oleh penghuninya. Rabu (15/05/2024).
Dugaan tersebut semakin menyeruak saat Epi selaku ketua RT 04/02 kampung Jaura, secara tak sengaja menemukan alat kontrasepsi (kondom-red) bekas pakai berserakan di area sekitar kos - kosan tersebut.
"Sebelumnya saya mendapatkan laporan dari beberapa warga yang berada disekitar kos- kosan bahwa , selalu banyak kendaraan keluar masuk dan parkir di sekitar kos - kosan yang rata rata dihuni oleh sejumlah wanita lajang.
Dan sudah beberapa kali juga kami selaku RT melakukan pendataan penduduk dan menghimbau agar tidak melakukan aktifitas negatif di wilayah kami. Tapi ya begitulah, karena kami juga sulit membuktikan adanya prostitusi terselubung di wilayah ini, jadi hanya bisa menduga - duga saja." Terang Epi.
Diakui Epi, selama ini warga merasa resah dengan adanya tempat kos_an yang diduga dijadikan tempat prostitusi terselubung dengan memakai sistim online atau melalui sebuah aplikasi chating.
"Kesulitannya kan karena masuk wilayah privasi orang lain yang notabene mengontrak tempat kepada pemilik yang juga warga disini. Tapi seharusnya memang ada kesadaran juga dari pemilik kos_an untuk melakukan pengawasan terhadap tempat yang ia sewakan, agar tidak menjadi tempat subur bagi pelaku bisnis prostitusi." Imbuhnya
Tak hanya itu, lanjut Epi, Kami beserta masyarakat disini sudah beberapa kali melakukan razia, capek pak, jadi terkesan wilayah kami dijadikan tempat mudah bagi para wanita penghibur untuk meladeni para pelaku maksiat. Kami berharap ada upaya dari semua pihak untuk bagaimana caranya agar prostitusi dan narkoba tidak merajalela disini." Ujarnya
Sementara, terpisah, ketua BPD Desa Rangkasbitung Timur Rudiyanto mengatakan, tentu pihaknya merasa prihatin dengan keadaan ini, ia juga berjanji dalam waktu dekat pihaknya akan segera memanggil para ketua RT dan RW, tokoh masyarakat, serta mengundang Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Kepala Desa untuk melakukan langkah langkah penindakan.
"Kami berharap agar permasalahan ini segera menjadi perhatian serius, apalagi ini kan berbau prostitusi, kami berharap bagi yang punya kontrakan atau kos kosan juga memperhatikan aspek lainnya, jangan hanya bisa menarik keuntungan saja tapi tidak pernah mau tau siapa yang ngontraknya dari mana dan setatusnya apa.
Hal ini tentunya jadi perhatian juga bagi semua warga yang punya Kontrakan dan kos-kosan untuk lebih selektif dalam menerima penyewa, agar wilayahnya tidak dijadikan tempat prostitusi terselubung dan peredaran narkoba." Tutupnya
(LP/N_Roes)
Social Footer