Pembangunan rabat beton di Desa Mancak, Kabupaten Serang, Banten, diduga di soal dan menjadi sorotan para lembaga, setelah muncul adanya dugaan bahwa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
Selain itu, pembangunan yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2024, sebesar Rp. 88.239.000,- (delapan puluh delapan juta dua ratus tiga puluh sembilan ribu) dengan ukuran volume pekerjaan 166 x 2.5 M x 15 cm terkesan asal-asalan.
Menurut informasi dan hasil investigasi, Fauzi dari lembaga Gerakan Indonesia Bersatu (GIB) dalam normalisasinya pun tidak begitu rapih dan bahkan pada sisi betonnya tidak presisi.
"Kalau saya lihat secara langsung di lokasi (kp. ciherang), Pembangunan rabat beton tersebut, jelas dan pasti asal-asalan saat pemasangan bekisting corannya, Sehingga mendapatkan hasil yang tidak maksimal serta tidak presisi." Ungkapnya Fauzi kepada media pada hari Sabtu (30/05/2024)
Senada disampaikan Aidy Avrizal dari Gerakan Aliansi Jaringan Aktivis (GANJA), bahwa pembangunan tersebut diduga kuat adanya ketidak sesuaian spek.
"Jelas ini tidak sesuai dengan spesifikasi dan RAB, karena volume pekerjaan yang telah terpampang di papan informasi dengan fisiknya itu sangat berbeda." Ujar Aidy Avrizal
Selain presisi, Lanjut Aidy Avrizal, dari segi ketebalan yang seharusnya 15 cm, ketika kami (tim) ukur hanya ada 10 cm, dan ini membuktikan bahwa pembangunan tersebut jelas tidak sesuai dengan spesifikasi dan RAB." Jelasnya
Terakhir, Aidy Avrizal juga menambahkan, diri nya dan tim berharap agar pihak terkait segera turun ke lokasi untuk melakukan cek and ricek.
"Saya berharap kepada pihak terkait, khususnya Inspektorat Kabupaten Serang, agar segera turun ke lokasi untuk melakukan cek and ricek, dan apabila ini terbukti kebenaran nya maka kami (tim) tegaskan kepada pihak terkait agar segera menindak tegas oknum kepala Desa tersebut, karena ini dianggap telah merugikan Uang negara (korupsi)." Tegasnya
Sementara itu, H. Asep (Kepala Desa) Pasirwaru saat dikonfirmasi via WhatsApp nya tidak memberikan jawaban apapun sampai pemberitaan ini diterbitkan.
(LP/Gus)
Social Footer