Breaking News

Diduga Lepas Dari Tanggung Jawab, Panitia Prona Tahun 2008 di Desa Banyuasih Menyisakan banyak masalah


PANDEGLANG | literasipublik.id
Proyek Nasional Agraria (prona) adalah salah satu program dari pemerintah yang diselenggarakan secara nasional oleh Kantor Pertanahan/BPN.

Program ini diselenggarakan dengan tujuan mempercepat pemenuhan hak dasar rakyat agar mendapat kepastian hukum kepemilikan tanah.

Sasaran dari Program Prona adalah masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah dengan kriteria antara lain pekerja dengan penghasilan tidak tetap seperti petani, nelayan, pedagang dan buruh musiman, serta lainnya.

Akan tetapi apa yang menjadi tujuan dari pemerintah dalam program tersebut, ternyata banyak yang disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Salah satu contoh, seperti yang terjadi di Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang-Banten. Dari hasil informasi, Prona yang digulirkan pada tahun 2008 di Desa Banyuasih diduga menyisakan banyak masalah.

Hal ini seperti yang dikatakan beberapa warga yang enggan disebutkan namannya bahwa, dirinya membenarkan dengan kejadian tersebut.

"Ya memang benar, program Prona di Desa Banyuasih pada tahun 2008 banyak masalah, diantaranya :

1. Program yang digulirkan pada tahun 2008 sampai saat ini tahun 2025 tidak kunjung selesai, karena banyak masyarakat yang belum menerima sertifikat yang dijanjikan.

2. Kami beserta warga lainnya, mengeluhkan ketidakjelasan terkait nasib sertifikat kami, padahal Kami sudah membayar sesuai yang diminta panitia sejak tahun 2008

3. Adanya praktik pungutan liar (pungli) dan pemerasan yang diduga dilakukan oleh oknum panitia (Prades).

Dengan kejadian ini, kami merasa dirugikan dan kecewa terhadap Panitia, seolah menghilang dan lepas dari tanggung jawab." Ungkap Warga kepada media dengan nada kesal. Senin (17/03/2025).

Sementara itu, Ujang Suparman selaku ketua panitia Prona tahun 2008 saat dikonfirmasi via WhatsApp nya pada hari Rabu, 19 Maret 2025 tidak memberikan jawaban sampai berita ini dipublikasikan.

(LP/Red)

Redaksi literasipublik.co.id

Redaksi literasipublik.co.id

Logo LP Versi 2024

Logo LP Versi 2024

Type and hit Enter to search

Close