Breaking News

Carut-Marut Pupuk Bersubsidi di Kecamatan Cikeusik Diduga Minimnya Pengawasan dari pihak Yang Terkait


PANDEGLANG | literasipublik.id
Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) adalah wadah organisasi instansi terkait dalam pengawasan pupuk dan pestisida yang dibentuk oleh Gubernur untuk tingkat provinsi, dan untuk tingkat kabupaten/kota dibentuk oleh Bupati/Walikota.

Tugas utamanya adalah untuk mengkoordinasikan kegiatan masing-masing instansi/unit kerja terkait yang melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pupuk dan pestisida yang meliputi pengadaan, peredaran, penggunaan, mutu, harga, jumlah, penyimpanan, penyaluran dan efek samping yang ditimbulkan terhadap kesehatan manusia .

Fakta dilapangan sungguh miris, seperti terkait pemberitaan adanya Dugaan beberapa kios pupuk resmi dikecamatan Cikeusik menjual pupuk subsidi diatas Harga Eceran Tertinggi (HET). Dengan Harga Rp. 135.000 perkarung (50) kg

seperti yang diungkapkan oleh salah seorang petani Desa Sukaseneng yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa. Kami mendapatkan pupuk dari kelompok karena kalau kami belanja perorangan agak susah tidak dikasih, makanya kami pesan ke Ketua kelompok Tani baru dapat, diKios pupuk pak Warsidi dekat rumah pak Haji uci orang Desa Cikeusik Dengan Harga Pupuk Urea bersubsidi Rp 135 ribu per karung ukuran (50) Kg dan kalau Phoska juga dengan Harga Rp 135 ribu per karung ukuran (50) Kg. Totalnya Rp. 270. ribu perkintal pungkasnya

Ditempat yang berbeda awak Media menemui petani yang sedang mengambil pupuk dikios milik H. Maya mengatakan.

"Beli pupuknya di kiosnya pak H. Maya, yang ada di Desa Rancasenang dengan harga Rp 135.000,” kata seorang petani.

Ditempat terpisah juga dikatakan oleh petani lainnya yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa harga pupuk bersubsidi Rp. 135.000 perkarung (50) kg kalau beli 2 karung Rp 270.000 dikios haji Maya pungkasnya

Hal itu juga di ungkapkan langsung oleh beberapa Petani yang ada di Desa Umbulan, salah satunya sebut saja, Jakiman ( nama samaran), bahwa sekarang ribet belanja pupuk subsidi, harus membawa persyaratan KTP segala dan itu pun petani harus sudah terdaftar di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK).

“Bahkan harganya pun melebihi HET, untuk Pupuk subsidi jenis Urea dijual Rp 135 ribu per karung (50 kg),” ucap petani yang namanya minta disamarkan

Lebih lanjut Jakiman menjelaskan, kalau sepasang itu, Urea sekarung isi (50) Kg terus Pupuk jenis Phonska (50) Kg Rp 270 ribu rupiah dan itu pun kita ambil langsung ke kios pupuk milik Pak Purnomo

Hal yang sama pun di ungkapkan Petani yang lain, bahwa pemilik kios resmi pupuk bersubsidi di Desa Umbulan milik pak Purnomo, kemaren saya belanja pupuk bersubsidi di kiosnya dengan harga Rp 270 ribu, dengan jenis pupuk Urea (50 kg) pupuk Phonska (50 kg). 

Hal tersebut diakui oleh Purnomo selaku pemilik kios pupuk bersubsidi di Desa Umbulan kepada media saat dimintai hak jawab dan klarifikasinya, Rabu (07/05/2025), bahwa benar menjual pupuk bersubsidi melebihi HET, dengan harga Rp 270 ribu perkwintal (100 kg), dengan jenis Urea (50 kg) dan Phonska (50 kg)

"Benar, saya menjual pupuk bersubsidi ke petani dengan harga Rp 135 ribu perkarung (50 kg), karena harga segitu sudah hasil kesepakatan seluruh pemilik kios pupuk resmi yang ada di wilayah Kecamatan Cikeusik," ucapnya

Dikatakannya, bahwa saya yakin seluruh pemilik kios resmi pupuk bersubsidi yang ada di Kabupaten Pandeglang bahkan se Indonesia pun tidak akan menjual pupuk bersubsidi sesuai HET yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

"Menjual dengan harga segitu bukan untuk mencari keuntungan lebih, akan tetapi banyak biaya yang harus dikeluarkan salah satunya untuk biaya pengiriman dan ongkos bongkar muat pupuk," dalihnya

Ditempat terpisah dikatakan, Elpan yang mengaku sebagai Admin Kios Pupuk Sukatani 2 Desa Cikeusik mengatakan bahwa, Kios pupuk Sukatani Memegang 4 Desa diantaranya Desa Cikeusik, Desa Leuwibalang, Desa Curugciung, Desa Cikadongdong, kalau yang lainnya tidak, kalau Desa Sukaseneng beli pupuknya ke Haji maya, dan sebagian juga ada yang beli kesini petani Desa Sukaseneng kalau dengan harga Rp 270 ribu biasanya dikirim ke lahan Desa Sukaseneng itu bukan wilayah saya tapi saya kirim dan Sukaseneng itu RT Darsim yang masuk ke saya. Karena orang tersebut punya lahan sawah di Desa Cikeusik Domisili Pak RT Darsim Orang Desa Sukaseneng iya masuk ke RDKK saya pungkasnya.

Masih lanjut Elpan kalau petani beli pupuk disini kami jual sesuai Harga HET, kalau petani Desa Leuwibalang ada yang beli langsung kesini dan ada juga yang di anterin, kalau menjual ke kelompok dari kami kios pupuk resmi dengan harga Rp. 260 ribu kesemuanya dan Kalau bapak Warsidi di rumah karena yang mengurus ini saya pungkasnya.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh kios pupuk lainnya H. Maya selaku pemilik kios Pupuk Lengkap saat dimintai keterangan menjelaskan, kalau kita bervariatif menjual pupuk karena ada biaya operasional, bongkar muat pupuk sebesar Rp 300.000 itu pun biaya bongkar muat bervariatif juga kadang-kadang kalau lagi sibuk beda lagi, yah gak ada patokan.

“Kalau kita jual kepetani kita jual pupuk jenis urea 1250.00 dan kalau yang beli langsung ke kios dengan harga Rp. 260.000 bermacam-macam juga harganya namanya petani berbeda lah,

“Kalau yang harga Rp.135.000 perkarung (50) kg itu kita antarkan ketempat. Kalau kita jual sesuai dengan Harga HET (Harga Eceran Tertinggi) nombok atau rugi itungan untungnya cuma Rp. 3000 perkarung belum lagi operasional data dan yang lainnya. Kalau alokasi pupuk untuk Desa Sukasenang nama kiosnya ARIANA AGRINDO Pungkasnya

 Yadi Aryadi Pemilik Kios Pupuk Mitra Tani Desa Nanggala juga mengatakan bahwa, kelompok Tani di Desa Nanggala Itu ada 18 yang tergabung di struktur Kelompok Tani. Dengan luas lahan yang terdaftar di RDKK sekitar 1000 hektar lebih, dan kalau harga terus terang kita di Rp. 135.000 perkarung (50) kg bisa kirim kepara petani yang ada di Sukajaya kita kirim ke Sukajaya yang ada di Diapus kita kirim ke Ciapus, 

Dan kalau petani yang langsung beli kesini, dengan Harga Rp. 130.000 beda Rp. 5000 kalau Harga Het Rp. 1125.00 pupuk jenis Urea Rp. 115000 jenis NPK/Ponska itu udah jelas harga segitu, cuma posisinya dibilang kios itu junior, baru jalan 3 tahun. 

"Itu pun atas dasar musyawarah semua Kelompok Tani, dan musyawarah pertama kelompok Tani ada kios di Nanggala ada kios cuma pada waktu itu pupuk susah banyak petani yang mengeluh, akhirnya saya ditunjuk oleh para kelompok Tani diminta untuk menjadi kios, mungkin bapak juga tahu semua kios juga ingin menjual pupuk sesuai Het pak cuma posisinya kita gimana yah, kalau posisi kita menjual tidak punya untung mah susah, kalau bapak tanya begitu saya balik nanya ada gak kios pupuk di Provinsi Banten menjual pupuk sesuai Het, pungkasnya

Apa yang terjadi di Di Wilayah Kecamatan Cikeusik kabupaten Pandeglang terkait carut marutnya pupuk bersubsidi patut diduga ada pihak yang bermain dan diduga minimnya pengawasan kp3 ( komisi pengawas pupuk dan pestisida) tim akan terus mengungkap adanya oknum-oknum dibalik pupuk bersubsidi

Sementara itu KP3, Kabupaten Pandeglang, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang Camat Kecamatan Cikeusik belum dimintai keterangan sampai ditayangkannya pemberitaan.

(LP/Red)

Redaksi Media literasipublik

Redaksi Media literasipublik

Logo LP Versi 2024

Logo LP Versi 2024

Type and hit Enter to search

Close