Sebuah jembatan darurat yang terbuat dari bambu di aliran Sungai Cipaas, Desa Cikadongdong, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, hanyut terbawa derasnya banjir pada Kamis pagi tanggal (04/12/2025).
Pasalnya, jembatan tersebut yang selama ini menjadi akses satu-satunya bagi masyarakat dan para pelajar, setelah jembatan utama ambruk puluhan tahun yang lalu hingga sampai saat ini tak kunjung dibangun kembali.
Selain itu, jembatan bambu yang pernah dibuat secara swadaya oleh warga itu pun tidak mampu menahan kuatnya arus sungai yang sangat deras setelah diguyur hujan lebat sejak semalam. Dan kini akses masyarakat benar-benar terputus.
Dengan kejadian tersebut, Kapten Inf Purgiarto, Danramil 0116/Cikeusik Kodim/0601 Pandeglang, langsung meninjau lokasi jembatan yang hanyut tersebut. Ia membenarkan kondisi yang sangat memprihatinkan itu serta menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah maupun pihak terkait segera turun tangan.
"Kami berharap jembatan permanen bisa segera dibangun. Jembatan ini sangat vital bagi masyarakat, terutama anak-anak sekolah yang setiap hari melewati jalur ini." Ujar Kapten Inf Purgiarto kepada media. Kamis (04/12/2025).
Sementara itu, Ayu Lestari, siswi kelas XI SMK 5 Pandeglang, mengaku kebingungan setelah mengetahui jembatan darurat itu hilang terseret air. Karena setiap hari ia menggunakan jembatan tersebut untuk berangkat ke sekolah.
"Saya jadi tidak bisa sekolah, Kalau banjir sering tidak bisa lewat. Sekarang jembatan daruratnya pun hilang. Harapan saya pemerintah segera membangun jembatan yang permanen." Ungkapnya dengan nada sedih.
Di tempat yang sama ruskanda selaku ketua BPD desa Cikadongdong berharap insiden kali ini menjadi perhatian serius pihak pemerintah, mengingat jembatan tersebut merupakan akses utama untuk aktivitas pendidikan, ekonomi, dan kesehatan masyarakat setempat. Hingga kini, warga terpaksa mencari jalur alternatif yang jaraknya jauh dan tidak aman.
(LP/Eri.Piatna).


Social Footer