Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program pemerintah untuk menyediakan makanan yang seimbang dan bernutrisi secara gratis, tujuannya untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, serta mengurangi masalah malnutrisi dan stunting di Indonesia.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2025, mendorong pemberdayaan ekonomi UMKM, dan menciptakan lapangan kerja.
Akan tetapi berita yang meyebar luas terkait Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut kembali menuai sorotan. dimana diduga kuat bahwa salah satu dapur penyedia MBG di wilayah Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang - Banten, tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.
Pasalnya, makanan yang dikirim ke sekolah-sekolah penerima program tersebut diduga berkualitas buruk dan tidak layak konsumsi, sehingga pihak sekolah terpaksa mengembalikannya.
Menurut Mega selaku Pengelola dapur MBG Menes saat dikonfirmasi mengatakan bahwa, makanan tersebut bukan basi akan tetapi akibat bau dari acar yang diberikan cuka.
"Ia betul saya dari pengelola MBG menes, terkait pemberitaan yang menyebar luas itu sebenarnya tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu kepada kami, dan sebenarnya tidak ada yang bau ataupun basi, mungkin yang membuat bau itu dari acar yang ada cukanya. kemungkinan acar itu tumpah ke nasi yang mengakibatkan nasi tersebut bau. Kita juga sudah mendatangi pihak sekolah dan konfirmasi untuk meminta maaf." Kata Mega kepada media melalui WhatsApp nya pada hari Sabtu (18/10/25).
Selain itu, masih kata Mega, pihak pengelola menyarankan untuk tidak menggunakan acar. Namun Asisten Lapangan (Aslap) menyarankan agar mempergunakan sayur lalap. Akan tetapi ahli giji yang menyarankan untuk memakai acar.
"Kita sudah menyarankan untuk tidak menggunakan acar, dikarenakan menu pada saat itu nasi goreng serentak, karena secara kebetulan hari itu bertepatan dengan ulang tahun bapak Presiden Prabowo." Sambungnya
Tak hanya itu, lanjut Mega, kami selaku pengelola agar mengevaluasi kembali.
"Kami (Pengelola) sudah menolak dan ahli giji yang menyerankan, padahal ahli giji itu dari bagian kita juga sih." Ungkapnya
Ditempat yang sama Aslap saat dikonfirmasi mengakui bahwa dirinya sudah menyanggah untuk tidak mempergunakan acar.
"Jadi pada waktu itu sebenarnya bukan menu nasi goreng, akan tetapi menu dimsum, bahkan kita sudah belanja wortel, kol dll. Namun dikarenakan sore itu seluruh MBG membuat menu nasi goreng di hari ulang tahun bapak Prabowo". Papar Aslap
Sementara itu, ahli gizi belum terkonfirmasi sampai pemberitaan ini diterbitkan.
(LP/Red).

Social Footer